Obat Tradisional Mengatasi Penyakit Amandel

TENTANG AMANDEL

Amandel merupakan salah satu jenis gangguan kesehatan dan penyakit yang dapat mengakibatkan efek negatif yang dapat menjalar pada gangguan THT ( Telinga, Hidung dan
Tenggorokan ). Amandel dapat
menyerang anak-anak dan orang
dewasa, dalam bahasa medis amandel disebut juga sebagai tonsilitis yang disebabkan akibat dari peradangan amandel yang dipicu oleh faktor penyebab seperti adanya virus dan bakteri yang berlebih yang masuk melalui hidung dan mulut.

FUNGSI AMANDEL

Amandel sebenarnya memiliki fungsi yang baik bagi kesehatan
organ mulut, seperti :

1. Amandel dapat berfungsi sebagai pembunuh kuman dan mikro organisme yang masuk melalui organ mulut

2. Berfungsi sebagai penghasil limfosit yang merupakan bagian dari jenis sel darah putih (leukosit)

3. Sebagai penghasil anti body yang
menghasilkan Imunoglolubin A yang berfungsi sebagai benteng pertahanan lokal terhadap kuman penyakit yang masuk melalui organ mulut dan rongga hidung.

Penyakit Amandel atau tonsilitis
adalah peradangan pada amandel
yang disebabkan oleh adanya infeksi virus atau bakteri. Karena amandel merupakan bagian dari mulut yang memilki peranan besar dalam melindungi mulut sebagai alat penyaring dan pelindung dari bakteri dan virus yang dapat menyebabkan infeksi atau peradangan pada amandel
yang masuk melalui rongga mulut dan hidung. Bila amandel terjadi
peradangan maka akan mengakibatkan seseorang terserang radang amandel dan akan mengalami kesulitan untuk bernapas dan sakit saat menelan makanan.

TANDA-TANDA SAKIT AMANDEL

Bila seseorang mengalami amandel, umumnya dapat dikenali dengan 5 tanda, yakni : kalor, dolor, rubor, tumor dan fungsi olasea, maka akan menunjukkan gejala umum seperti :

1. Tenggorokan akan mengalami rasa sakit

2. Kesulitan untuk menelan makanan dan terasa sakit pada kerongkongan

3. Timbul sakit kepala

4. Mengalami demam dan kedinginan, meskipun cuaca dalam keadaan cukup cerah

5. Mengalami pembesaran dan
pembengkakan pada kelenjar getah bening disekitar rahang dan leher

6. Beberapa diantaranya ada yang
kehilangan suara atau suara terdengar bindeng atau bergema di dalam rongga mulut.

Penyebab dari radang amandel bisa dari berbagai faktor penyebab seperti adanya virus dan bakteri yang masuk melalui rongga mulut dan hidung termasuk virus yang menyebabkan mononucleosis ( Vieus Epstein-Barr ) dan bakteri yang menyebabkan terjadinya radang tenggorokan ( Strptococcus Pyogenes ).

Berikut ini adalah beberapa obat
tradisional peradangan amandel, cara mengolahnya dan mengkonsumsinya yang kami kelompokkan dalam berbagai cara,
yaitu :

> Kulit Manggis.

Bahan :
Kulit manggis kering 15 gram
Minyam permen 2 sendok teh

Cara mengolah:
Rebus Kulit manggis yang sudah kering tersebut dengan volume air dua bolol aqua kecil sampai airnya berkurang menjadi satu botol
Tambahkan minyak permen
Biarkan sampai dingin kemudian saring ambil airnya

Cara menggunkannya :
Gunakan air rebusan kulit manggis
tersebut untuk berkumur-kumur
Lakukan dengan rutin satu hari tiga kali (pagi, tengahari dan sore)

> Jeruk Nipis

Bahan :
Jeruk Nipis yang sudah masak tiga buah dan Kapur sirih secukupnya

Cara mengolah
Peras jeruk nipis yang sudah kita siapkan tersebut, saring ambil airnya. Air perasan jeruk nipis tersebut tambahkan dengan sedikit kapur sirih secukupnya kemudian aduk-aduk sampai
rata.

Cara mengunakannya :
Minum air ramuan tersebut
Lakukan minum air ramuan tersebut dengan rutin dua sampai tiga hari.

> Buah Mengkudu

Bahan :
Buah mengkudu dua buah dan Madu murni secukupnya.

Cara mengolah :
Perah buah mengkudu yang sudah kita siapkan tersebut, tambahkan dengan sedikit air panas. Masukkan kedalam gelas, tambahkan dengan madu murni secukupnya kemudian diaduk-aduk sampai rata. Minum air ramuan tersebut tiga kali sehari.

Cara meminumnya jangan langsung ditelan melainkan biarkan air ramuan tersebut sampai beberapa menit (dikumur-kumur) baru ditelan.

Demikian beberapa obat tradisional untuk mengatasi peradangan amandel.

Semoga bermanfaat dan cepat sembuh.

WONDERFUL INDONESIA : PANTAI KUTA DI PULAU LOMBOK

Pantai kuta di Pulau Lombok Pantai Kuta Lombok : Tahukah anda jika Pantai Kuta tidak hanya terdapat di Bali saja?. Ya, tempat wisata bertema pantai Di Bali yang namanya sudah cukup terkenal hingga ke mancanegara ini ternyata di Lombok juga ada loh.
Meskipun nama Pantai kuta di Pulau Lombok tak setenar Pantai kuta Di Bali,namun jika anda berkunjung ke tempat wisata ini,saya rasa anda akan terhipnotis akan keindahan dan kecantikan yang dimiliki Pantai Kuta Lombok ini.
Pantai kuta di Pulau Lombok merupakan sebuah pantai yang memiliki keindahan luar biasa, pantai yang berpasir putih dihiasi dengan birunya air dengan gradasi hijau di karenakan habitat bawah lautnya masih sangat terjaga kelestariannya yang di antaranya seperti blue coral dan red coral bisa kita jumpai di tempat ini, Ombak yang lumayan besar juga menjadikan tempat ini sebagai salah satu surga bagi para pecinta surfing baik itu para surfer lokal ataupun Non Lokal.
Pantai Pantai Kuta Lombok berjarak sekitar 56 km dari Kota Mataram, Atau lebih tepatnya terletak di Desa Kuta, Kabupaten Lombok Tengah, Lombok, NTB. Biasanya, wisatawan menyewa mobil untuk menuju ke Pantai Kuta.

Kegiatan yang digemari para pengunjung Pantai kuta di Pulau Lombok ini adalah surfing. Pantai Kuta memang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, tak heran pantai ini menjadi favorit untuk bermain surfing. Ombaknya sangat bersahabat bagi surfer pemula atau surfer profesional.

SEJARAH PULAU BALI


Sejarah Bali –Pulau Bali sangatlah terkenal di seluruh dunia. Berikut Sejarah Bali yang perlu diketahui. Sejarah Bali, Bali yang dengan tepat disebut Bali Anka yang artinya  merupakan tempat lahir orang-orang kuat, pada sebuah prasasti Bali disebut dalam suatu naskah Tiongkok sebagai P’o-li. Dikatakan bahwa yang memerintah P’o-li adalah seorang raja dari keluarga Kaundinya, dan dinyatakan bahwa beliau mengirim perutusan - perutusan diplomatik ke Tiongkok pada triwulan abad keenam Masehi.
Sanjaya, penulis prasasti Cangala di Jawa Tengah (732 M), diakui dalam karya Jawa-Kuno yang terakhir sebagai tokoh yang merebut Bali bersama-sama dengan wilayah-wilayah di seberang lautan lainnya. Sejak abad kedelapan atau kesembilan M, bekas-bekas Buddhisme di ketemukan di tempat itu yang mungkin berasal dari Sumatera atau Jawa karena mungkin dengan adanya hubungan yang langsung dengan India.
Prasasti pertama yang diberi tanggal itu menyebut seorang raja yang bernama Ugrasena (915-942), yang hidup sezaman dengan Raja Sindhok di Jawa Timur. (Suatu prasasti lebih awal (914 M), menunjuk kepada Adhipati Sri Kesariwarma). Seperti dinyatakan oleh Prof. Dr. George Cedes, kita ketemukan dari catatan-catatan tsb suatu masyarakat Hindu-Bali, tidak sama seperti di Jawa, yang menganut Hinduisme dan Buddhisme bersama-sama, dan berbicara sebuah dialek yang khas Bali.
Pada pertengahan kedua abad kesepuluh, kita mendapatkan beberapa nama bangsawan yang bergelar Warmadewa. Kita mendapatkan nama seorang ratu yang bernama Subhadrikawarmadewi. Prasasti tahun-tahun 989-1022 menyebut nama-nama Raja Udayana dan Ratu Mahendradatta. Ratu ini adalah seorang cucu buyut dari Sindok. Pernikahan ini, menyebabkan semakin mendalamnya penetrasi kebudayaan Jawa, terutama Tantrisme, ke pulau Bali . Airlangga adalah yang menyebabkan pernikahan.
Prof. Dr. F.D.K. Bosch. dari Kern Institute, mempunyai cerita yang aneh tentang pasangan bangsawan ini. Waktu berbicara mengenai persamaan yang sangat mirip antara perkembangan kebudayaan Kambudia dan Jawa pada acara peringatan 50 tahun berdirinya yayasan Ecole Francaise d’Extreme Orient tahun 1952, beliau mengatakan: “Ada alasan yang kuat untuk percaya bahwa Udayana Warman I dari Kambudia, yang memerintah relatif singkat, adalah pangeran yang sama dengan nama Udayana (di Bali dan Jawa) dan telah memainkan peranan penting sebagai ayah Airlangga yang termashur.
Kira-kira pada tahun 970, seorang puteri Kambudia, berduaan dengan Udayana, melarikan diri dari istana Kambudia, waktu masa-masa kesusahan perang penggantian raja. Puteri tersebut menyelamatkan diri ke Tanah Jawa di mana seorang raja Kambuja yang amat terkenal, Jayawarman II, juga telah hidup dalam pengasingan sebelum beliau pulang kembali ke Kambuja.
Adalah waktu di Jawa bahwa pangeran Kambudia, Udayadityawarman menjadi dewasa dan pada usia 15 tahun beliau menikah dengan seorang puteri Jawa. Persekutuan Khmer-Jawa ini memperkuat posisi yang memerintah di Jawa, dan sekarang merebut Bali . Kemudian beliau mengangkat Pangeran Udayana (atau Udayaditya) dan mempelai nya menjadi gubernur Bali . Sekitar tahun 1009, Udayaditya dengan bantuan orang-orang Jawa merebut tahta Kambudia.
Akan tetapi beliau tidak dapat tetap berada di Jawa untuk hanya satu tahun saja, dan beliau dipaksa untuk kembali ke Bali , di mana beliau memerintah sebagai gubernur sampai tahun 1022. Adalah di Bali bahwa sekitar tahun 991 Airlangga lahir dan pada usia yang menua menyeberang ke Jawa untuk menikah dengan puteri raja yang memerintah di Jawa Timur. Barangkali nama Airlangga berasal dari kisah hidup beliau. “Airlangga” artinya “ia yang menyeberang air – yaitu selat yang memisahkan Bali dari Jawa. Airlangga, Beliau tampaknya, mewakilkan pemerintahan Bali, tempat beliau dilahirkan, kepada seorang wakil raja, Dharmawamsa Marakatapankaja, yang namanya tampak di prasasti-prasasti Bali selama tahun-tahun 1020-1025.
Selama tahun-tahun 1049-1077, prasasti-prasasti Bali menunjuk kepada ‘anak wungsu,’ misalnya balaputra (anak bungsu) – mungkin keluarga dekat Airlangga. Suradhipa dan Jayasakti adalah nama-nama raja-raja yang tampil pada masa 1115-1150 M. Seratus tahun kemudian, Kertaanagara raja Singasari, setelah mengkonsolidasikan posisi beliau di Sumatera pindah ke Bali . Pada tahun 1284 beliau memenjarakan raja Bali . Orang Bali yang berani itu segera melepaskan kekuasaan Jawa.
Demikian artikel tentang Sejarah Bali, semoga bermanfaat bagi Anda. 
sumber: tempat-wisata.net